Hello, everyone! Saya kembali lagi nih buat
bagi-bagi info ke kalian semua seputar Fotografi. Kali ini saya akan membahas
tentang jenis-jenis kamera digital yang materinya sendiri saya sadur dari buku
“Wow! TIPS & TRIK FANTASTIK BIKIN FOTO UNIK dengan Kamera Saku dan DSLR”
karya Noel & Yoels. Oke, check this
out!
Mungkin dulu kita sering mendengar istilah
“Man behind the guy”, di mana
kemampuan sang fotografer sangat menentukan hasil karya fotografi. Tapi kini istilah
tersebut mulai pudar dengan semakin canggihnya teknologi kamera digital.
Seorang fotografer pemula sekali pun bisa menghasilkan karya-karya hebat jika
menggunakan kamera yang tepat. Dengan kamera yang berkualitas baik, dia bisa
mempelajari teknik-teknik fotografi dalam waktu singkat.
“….Namun yang terpenting,
pilihlah kamera yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan anda.”
Pada dasarnya, ada 3 jenis kamera
digital, yaitu :
1. Kamera Saku Digital (Digital
Pocket)
Kamera saku adalah kamera yang
mudah dibawa ke mana-mana, karena berukuran kecil dan praktis dalam
mengoperasikannya. Kamera ini memiliki pengaturan yang serba otomatis. Kamera
ini biasa disebut juga dengan istilah “Point and Shoot”, yang artinya bidik
objek kemudian langsung jepret. Namun sayangnya lensa kamera ini tidak dapat
diganti-ganti karena telah menyatu dengan body kamera.
|
penampang kamera saku (pocket) |
Kebutuhan pengaturan diafragma (aperture), kecepatan rana (shutter speed), dan ISO biasanya telah
disesuaikan secara otomatis pada saat anda memilih mode yang terdapat pada
kamera saku. Anda hanya perlu mengatur komposisi yang tepat, sesuai dengan mode
yang anda pilih.
Untuk beberapa seri, kamera saku
juga menyediakan pengaturan dengan mode M (Manual), tetapi pengaturannya masih
sangat terbatas pada aperture saja.
Hal ini dapat dimaklumi karena lensa yang digunakan pada kamera saku adalah
lensa stander yang berdiameter kecil, sehingga kemampuan merekam cahaya sangat
terbatas.
Pada seri tertentu terdapat lensa
tambahan sebagai alternative untuk pengambilan tema foto tertentu dengan
menggunakan converter sebagai
penghubung lensa asli dengan lensa tambahan, hanya harganya cukup mahal dan
sulit didapatkan dipasaran.
Untuk baterai juga mudah
didapatkan, karena banyak kamera saku masih menggunakan baterai Alkaline ukuran
AA yang banyak dipasaran, walaupun beberapa produk memiliki jenis baterai
sendiri.
Untuk media penyimpanan (storage) juga lebih mudah dan mudah
didapatkan di toko-toko kamera dan computer.
Secara umum, kamera saku menjadi
pilihan utama walau dengan segala keterbatasannya karena murah serta mudah
dibawa dan dioperasikan.
Saya berikan hasil jepretannya yaaa. Modelnya adalah mama saya yang sangat narsis :v
|
menggunakan KODAK EASYSHARE C643 |
2. Kamera
SLR Digital (DSLR)
Kamera DSLR atau Digital
Single Lens Reflex atau refleksi lensa tunggal digital adalah
kamera yang menggunakan lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya,
sehingga hasil yang didapat akan sesuai dengan apa yang dilihat pada jendela
bidik (view finder). Kamera ini juga
dikenal sebagai kamera pro (professional)
dan memiliki pengaturan yang lebih kompleks dibanding kamera saku. Pengaturan exposure, seperti diafragma (aperture), shutter speed, dan ISO lebih variatif, sehingga memungkinkan Anda
untuk mengambil foto dalam kondisi pencahayaan, kecepatan, serta jarak yang
tidak mungkin jika diambil menggunakan kamera saku biasa. Dari sisi harga,
kamera ini memang lebih mahal, tapi tentu sebanding dengan hasil yang akan
diperoleh.
|
penampang kamera DSLR |
Bentuk kamera DSLR lebih
ergonomis dengan bahan yang kokoh. Baterai yang digunakan adalah baterai dengan
daya yang besar dan hanya dapat digunakan pada kamera yang mempunyai merek yang
sama, bahkan sebagai aksesorisnya terdapat baterai tambahan (battery grip) sebagai baterai cadangan
yang dapat dipasangkan pada badan kamera. Media penyimpanan (storage) yang digunakan juga berbeda
dari kamera saku, dimana secara umum kamera DSLR menggunakan CF (Compact Flash).
Flash (blitz) pada kamera DSLR memiliki intensitas cahaya yang
lebih besar, sehingga lebih luas jangkauannya, bahkan terdapat pula flash tambahan yang dapat dipasang pada
dudukan flash (hotsoe) sebagai cahaya
tambahan yang lebih kuat dan merata.
Lensa DSLR tidak menyatu dengan
body kamera, sehingga dapat diganti sesuai kebutuhan pengambilan gambar.
Berikut macam-macam lensa DSLR :
Umumnya lensa
ini berukuran 50 mm. Lensa ini
digunakan untuk memperoleh hasil yang natural.
Umumnya lensa
ini berukuran 70 mm ke atas. Lensa
ini digunakan untuk mengambil gambar jarak jauh. Prinsipnya adalah memperbesar
objek dari ukuran yang sebenarnya, sehingga terlihat tampak lebih dekat dengan
sudut yang dihasilkan lebih sempit.
- Lensa Wide
Angle (lensa sudut lebar)
Yaitu jenis
lensa yang digunakan untuk pengambilan gambar yang memerlukan sudut pandang
yang lebar. Cara kerja lensa ini membuat objek menjadi lebih kecil dari
sebenarnya, sehingga dapat mengambil gambar lebih luas dan tampak seperti jauh.
Biasanya lensa ini berukuran pendek 17
mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm. Lensa ini adalah kebalikan dari lensa zoom.
Merupakan
perpaduan dari lensa standar, lensa tele, dan lensa wide angle. Lensa ini mempunyai ukuran yang bermacam-macam,
misalnya 80-200 mm, 80-300 mm, dan
sebagainya. Dengan jangkauan (range) ukuran
itu, maka penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sudut yang akan
diambil, dengan memutar atau menyesuaikan ukuran lensa tersebut.
Digunakan untuk
mengambil objek yang berukuran kecil,
dengan pengambilan fokus hanya pada objek tersebut, sehingga akan terlihat
detailnya dengan latar belakang (background)
objek akan tampak buram (blur).
Ukuran lensa ini bermacam-macam, seperti 28-80 mm, 35-70 mm, dan sebagainya.
- Lensa
Fisheye (Lensa Mata Ikan)
Sudut yang
dihasilkan dari lensa ini menjadi sangat luas, atau sekitar 180 derajat bila diukur dari ujung ke ujung.
Efek yang dihasilkan adalah efek lengkung pada gambar. Ukuran lensa ini
bermacam-macam, yaitu 8-10 mm untuk
gambar lingkaran dan 15-16 mm untuk
gambar penuh (full frame).
Saya akan memberikan contoh hasil foto dari kamera DSLR. Fotografernya adalah om iki, teman mama saya. Dan model disini adalah mama saya sendiri yang memang narsis-_- Om iki menggunakan kamera Canon EOS 7D :
|
menggunakan Canon EOS 7D |
3. Kamera
Semi Profesional Digital (Prosumer)
Kamera prosumer biasa disebut
juga dengan bridge camera, yaitu kamera yang menjembatani kamera saku (point
and shoot) dengan kamera professional (DSLR).
Dari ukuran dimensinya, kamera prosumer biasanya lebih kecil dari
kamera DSLR, namun memiliki kemampuan yang mendekati kamera DSLR, yaitu dalam
pengaturan diafragma (aperture), kecepatan
(shutter speed), dan pengaturan ISO.
Dalam penggunaannya kamera ini
lebih mudah, seperti menggunakan kamera saku. Umumnya lensa pada kameea prosumer tidak dapat diganti-ganti.
Tetapi saat ini telah tersedia kamera prosumer
yang lensanya dapat diganti, seperti pada produk Olympus Pen E-P1,
PanasonicLumix GF1, Samsung NX10, dan beberapa produk lainnya. Kamera jenis prosumer juga telah dilengkapi dengan
dudukan flash tambahan (hotsoe).
Kamera ini biasanya menjadi pilihan seorang fotografer
sebagai kamera kedua (alternative)
yang dibawa saat hunting foto
disamping kamera jenis DSLR, karena dapat digunkan pada situasi yang memerlukan
kecepatan tinggi.
Hasil foto dari kamera ini
mempunyai kualitas yang sangat baik. Dari sisi harga, kamera prosumer berada di antara harga kamera
saku dan DSLR.
Kalo untuk hasil jepretan pro summer, saya gaada. Tapi saya akan memberikan hasil foto dari kamera SLR yang yahh agak mirip kualitasnya sama pro summer. Kali ini modelnya burung kakatua teman saya hehehe :v
Oke, sekian dulu ya yang bisa
saya sampaikan untuk saat ini. Maaf, post nya terlalu lama hehehe agak sibuk di
sekolah. Maklumi ya :D Thank you all! Terima kasih karena sudah membaca post
dari saya ;) salam blogger!